I DO WHAT I DO BEST: DAYDREAMING
20090603
This time, three years ago
Tiga tahun yang lalu, tepat dua minggu setelah UAN, gue dan Toshi dijemput ibunya Toshi, Tante Kia untuk pergi ke Singapura menjenguk Om Totok yang dirawat di Mt. Elizabeth Hospital karena kecelakaan. Nyokap gue pergi dua hari sebelum gue UAN, jadi di Jakarta gue cuma sama nenek dan bokap. As soon as the UAN ended, daddy flew to Singapore to be with my Mom and Om Totok and Tante Kia. That was a very hectic situation for me.
Hari Jum'at itu, pas rombongan pergi ke SIngapur, nyokap minta tolong sama gue untuk nginep di rumah Toshi, she said, "Mama yakin kamu bisa UANnya. Please take care of him," karena saat itu sepupu kecil gue itu terlihat begitu fragile dan sedih, maka tugas gue dan 2 sepupu lainnya adalah untuk membuat dia seneng lagi. and it works! gue dan sepupu gue yang emang pasangan silly berhasil membuat Toshi terbahak-bahak ; D
Selesai UAN, kerjaan gue adalah jemput sodara gue itu, nginep di rumahnya, ngajakin jalan-jalan, sambil menunggu Tante Kia menjemput kita ke Singapura.
And I still remember that day. That morning, Tante Kia came from Singapore, she called my Grandma (whose stayed at my home) "Bu, saya udah di Jakarta, Ratih udah siap?" and I freaked out! Oh dear God, I miss my Mom&Dad, and I'm worried about Om Totok too!
Sekitar jam setengah empat sore, I packed my bags and I'm reaaady! Tadinya gue bilang ke Ibu/nenek, bahwa dia nggak usah ikut, takut capek. But she insisted, so off we go.
Kita sampai di Bandara Soekarno-Hatta sekitar jam lima sore, don't now why but I'm excited, actually, I'm always really excited if I'm going abroad, okay, I'm excited if I'm going to ride a plane. Funny huh? Since I known as NRANP with her acrophobia.
Anywaaaaaayyyy, Tante Kia agak terlambat karena masih harus bayar ini-itu, jadi gue dan Ibu makan dulu di McD (standar makanan di cengkareng, hehe). Nggak lama Tante Kia dan rombongan datang (beserta Om dan Tante dan dua sepupu gue) terus kita langsung belingsatan ngumpulin barang dan lariiiiii ke gate-nya.
Setelah dadah-dadah dan lots of kiss byes and everything, gue tante dan toshi masuk ke gate. Tugas gue sudah jelas, disana gue harus bisa mandiri karena nyokap dan bokap dan tante kia pasti sibuk di rumah sakit. Sukur-sukur keahlian memasak gue udah bertambah jadi bisa bikin makanan. But poor us, gue belum bisa masak waktu itu, jadi tugas gue cuma satu: gue harus menemani sepupu gue, well not actually menemani, karena saat gue bersama dia malah jadinya dia yang suka ngikutin gue kemana-mana hehehe.
Selama di Singapore ini nyokap gue ngajak belanja-belanja di Singapore great sale karena keadaan om gue stabil jadi bisa ditinggal. Gue tinggak di sebelah rumah sakit, di sebuah rumah tingkat tiga yag disewa-sewain buat keluarga yang mau jenguk. "Puas-puasin belanja," kata nyokap, "sapa tau habis ini kamu harus dirumah sakit terus." oh nggak harus diperintah dua kali, ibunda!
Dua minggu di Singapur, setelah itu gue balik ke Jakarta selama beberapa hari untuk wisuda, dan kemudian...... balik lagi ke Singapura! Kali ini dengan persiapan yang lebih matang: sebuah kaset X-box dengan permainan yang nggak mungkin bosen (gue lupa namanya) untuk gue dan sodara gue, karena denger-denger sepupu gue udah beli TV buat di rumah sakit untuk mencolokkan X-boxnya.
Kali ini gue lama bgt di Singapur, sampe enek gue sama rumah sakitnya. Pagi-pagi gue bangun, mandi, terus ke rumah sakit nganter makanan karena nyokap gue masih masak dan siap-siap. Siang biasanya kalo bisa gue dan nyokap dan Toshi ke takashimaya atau sekedar Pentagon yang letaknya di depan Mt. E untuk jalan-jalan atau beli es krim. Sore, gue dan sodara gue ke food court takashimaya beli Tako Pachi, terus sore sampe malem main x-box di rumah sakit.
Sampai suatu hari, Tante Kia yang kasian ngeliat kita akhirnya ngajakin jalan-jalan ke tempat yang 'jauhan'. Sehari sebelumnya tante bilang, "Ratih, besok kita ke Jurong sama Snow city ya." and I was like, oh thank God finally.... a holiday! dan besoknya gue dan tante dan Toshi ke Jurong deh!
Dari Mt. E kita cegat taksi dan dengan kerennya bilang, "Jurong birdpark, please." dan kira-kira empat puluh menit kemudian kita sampai di Jurong birdpark.
Jurong birdpark adalah exhibit standar bagi turis yang datang ke Singapura. Kita sampe sana pas masih pagi, jadi masih agak sepi. Pas ngeliat dalemnya, ada semacam amphiteater atau apapun namanya yang bentuknya seperti Colosseum. Ditengahnya ada panggung dan badut-badut burung yang bernyanyi. Toshi pengen liat sementara tante males nontonin badut, jadilah gue dan sepupu nonton pertunjukan.
Pas selesai, ada acara foto-foto sama burung kakatua (yang dulu dirumah nenek gue juga ada) dan burung beo. Karena iseng gue suruh aja sepupu gue foto sama burung yang diiket itu, setelah itu mbak-mbaknya bilang, "Donate and you'll get postcard." terus sepupu gue nyuruh gue nyumbang, gue buka dompet dan dia main pengen ngambil aja 10 dollar gue, "eeeeh jangan," bisik gue, "recehan aja!" dan gue kasih dia recehan 10 sen terus dia masukin. Mbak-mbaknya senyum terus ngasih postcard untuk sepupu gue dan gue. Hahaha! Jurong birdpark, next time I'll give you my 10 dollar ; ))
Setelah itu kita pergi ke Snow city, naik bus, yang nunggunya lamaaaaaaa banget! DI snow city gue tidak terlalu menikmati. Gue salah banget pake celana ngatung jeans jadinya gue kedinginan, setelah meluncur sekali, foto-foto, tante Kia ternyata udah nggak tahan mau keluar, gue ikutan, sementara sepupu gue sudah menemukan teman baru dari Solo untuk main luncuran bareng.
Diluar, gue main internet yang bayar pake koin itu, main friendster hehehe.
Pulangnya kita naik taksi sampai tempat MRT. Ternyata itu adalah ujungnya MRT, jadi MRTnya masih kayak monorail gitu.
Karena pada saat itu gue baru lulus SMP and you know, saat gue baru lulus SMP gue masih belum tau apa-apa tentang dunia. Kita bertiga sukses tersesat. Kita keluar di sebuah stasiun yang begitu ramainya sampai-sampai ada poster Frank Lampard gede banget (saat itu gue masih suka Chelsea dan MU, how could I?) dan Tante Kia takut banget kehilangan kita berdua kita sampe gandengan menentang arus manusia yang kayaknya semuanya in a rush.
Besoknya? Gue dan tante Kia flu. Hahaha. PIlek-pilek dan batuk.
Dua minggu kemudia gue pulang karena mau ikut semacam dance class selama 5 hari dari Namarina. Kemudian operasi dan treatment Om Totok berhasil, om gue sekarang udah jadi kayak dulu lagi tidak lumpuh sama sekali. : )
and you know what? I miss those times. Tako pachi, es krim pinggir jalan, auntie anne's, dan rumah kos-kosan.
kira-kira mbak-mbak Tako pachi masih ingat pesenan standar gue nggak ya?
Suscribirse a:
Enviar comentarios (Atom)
No hay comentarios:
Publicar un comentario
do you have anything to say?