Four days with fellas part 1

Okay, so, as you all know (esp cimeng whom asked me, "kapan lo pulang?" even before I go) I went to Jogja about a week ago with my friends. We took the Argo Lawu train (thanks to Nico we didn't have to pay for the ticket!) and the trip was superrrrr fun!

Oh well a week had passed so I can't tell you the complete story. I just remembered some really funny things done by Rissa and Gigi as usual, cuma sekarang ditambah Nico dan Yadi jadi tambah rame hahaha. Oh iya, supir kita baaiiiikkkkk banget namanya Pak Wagi. He had cool jokes and knows cool places, cheap restaurants and shops.

Day 1:

sampe di Jogja sekitar jam 4 pagi. Rasanya badan mau rontooookkkk rontok serontok-rontoknya. Mata masih ngantuk dan punggung pegel-pegel karena 7 jam duduk dan leher sakit karena tidur miring-miring.

Di pintu utara Stasiun Kereta api Tugu, Jogjakarta, kami udah ditunggu sama Pak Wagi yang memegang kertas bertuliskan: Ms. Rissa. Nah inilah supir kita yang di kemudian hari diketahui bahwa dia itu sangat baik sekali.

Selain pak Wagi dan Pak Sis (supir mobil kedua), kita juga dijemput Pakde-nya Cindy yang nganter ke tempat Guest House. Jadi iring-iringannya ada 3 mobil yang menuju guest house yang ternyata bernama LPP Ambarukmo. Letaknya di sebuah wilayah namanya Ambarukmo.

Sampai di guest house ternyata nggak langsung tidur. Kita rebutan kamar, naruh tas dan ngumpul dulu sama Pakde-nya Cindy, baru habis itu pada tepar geletakan nggak jelas di kamar.

Bangun-bangun ternyata udah jam 10, gue langsung mandi karena setelah ini langsung jalan-jalan keliling Jogja. Rencana hari ini city tour, yang pastinya ke Malioboro dan makan enak ; )

Untuk brunch (lol) kita ke Soto Miroso. Begitu buka buku menunya, waw, murah sekali ya. Soto campur nasi cuma 7500 dan sate telor atau ayamnya seribuan perbatang. Makan di soto Miroso gue habis 15000 saja. Rasanya kalo menurut gue enak cuma kalo untuk lidah gue agak kemanisan, cuma satenya enaaaaaaakkkk banget!

Habis itu kita ke Kotagede yang merupakan sentra kerajinan perak. Cuma harganya mahal-mahal jadi cuma lihat-lihat dan foto-foto aja hehehe.

Setelah dari Kotagede kita kembali lagi ke Jogja, to the most famous street in Jogja, Malioboro! Malioboro ini menurut gue kayak Camden Town, penjual kaki lima seenaknya aja bikin kios di depan toko orang. Di Malioboro kalo nawar harus yang serendah-rendahnya biar nggak rugi.
Tapi tujuan kita adalah ke toko bernama Mirota. Mirota ini menjual macem-macem batik dan pernak-pernak khas Jawa lainnya yang sebenernya dijual juga di jalan Malioboro, cuma disini harganya udah nggak bisa ditawar dan tempatnya nyaman ada AC-nya nggak panas kayak diluar. Di Mirota gue beli tas batik, jam dinding, dan cincin-cincin.

Malamnya kita makan di Jimbaran. Suasana restoran seafood ini kayak di Ubud, Bali, lengkap dengan sawah dan gazebonya. Suasananya enak banget dan makanannya yang pasti super duper yummy!



Karena baru jam 7 malam kami lanjut ke Angkringan dekat stasiun Tugu untuk nyobaik kopi Joss. Gue minum yang kopi susu, ternyata kopi susu joss adalah kopi susu yang di dalamnya ada bara apinya. Quite uniqe, tapi dinding mulut gue ketempelan arang hehehe.

Day 2:

Pagi-pagi kita jalan-jalan ke Borobudur. Panaaaassssss, dan gue sebenernya udah bosen setiap ke Jogja ke Borobudur melulu. But hey, we have to acted like other tourists rite, since it's a holiday. Oh well, berbekal gym crest bag dan rayban lima belas ribuan gue menjelajah Borobudur sntah untuk yang keberapa kalinya. Tapi kali ini yang paling seruu! Nggak kerasa tau-tau udah di puncak aja : ))

Habis itu beli tiket untuk pertunjukan sendra tari Ramayana di Candi Prambanan. Tiket kelas satu hanya 50000 saja. Viewnya bagus, ada candi Prambanan sebagai latar belakang. The show was great, pertama kalinya gue nonton live wayang. I have to take my Grandma there! Ibu bisa nontonin wayang semalam suntuk tanpa ketiduran.

*maaf nggak ada foto pertunjukannya. hehehe

okay, sekian dulu laporan jalan-jalannya. Tunggu posting Four days with fellas part 2 yang akan datang!